Selasa, 19 Februari 2013

Pengusaha muslim pewaris Nabi (II)

Pagi itu, seperti biasa sebelum memulai aktivitas pekerjaan, seluruh karyawan sholat dhuha di masjid kantor. Sedikit cerita mengenai sejarah masjid kantor ini. Ketika sang pengusaha ini mendapat amanah dari Alloh dan Alloh mengijinkan usaha yang dirintisnya makin berkembang sehingga membutuhkan tempat yang lebih besar lagi untuk kegiatan operasional dan produksi, Alloh mengamanahi kepada sang pengusaha ini berupa tanah seluas 4,5 hektar. Alhamdulillah, semuanya itu dia dapatkan dengan bekal sholawat, ya sholawat yang setiap hari dia baca dalam dzikirnya 1000x setiap hari. Sang pengusaha ini berkeyakinan bahwa semuanya bisa dibeli dengan sholawat, sholawatlah yang mengantarkan tanah seluas 4,5 hektar tadi kepadanya, langsung diberikan oleh Alloh. Cerita tentang ini akan diceritakan lebih lengkap di bab yang lain. Kembali ke tanah tadi, setelah mendapatkan tanah tersebut, dia memutuskan untuk membangun kantor dan pabrik pertamanya. Namun yang pertama kali dia bangun adalah Masjid. Lho…? kok masjid ya? ini mau membangun pabrik atau masjid sebenarnya? pertanyaan itu bermunculan dari seluruh staf direksi dan karyawannya. Jawaban yang muncul dari lisannya sungguh membuat seluruh karyawannya terhenyak, tersadarkan dan terharu….."sodara-sodaraku sekalian, kita mendapatkan tanah ini karena Alloh yang memberikannya kepada kita, maka sudah sepantasnyalah yang harus kita bangun pertama kali adalah Istana-Nya. Bukankah kita ingin dalam setiap aktivitas kita nanti Alloh selalu bersama kita?"
Maka dimulailah peletakan batu pertama pembangunan masjid kantor tersebut. Semua bahan material yang dipakai adalah kelas 1, interiornya juga dipilih kelas 1, Masjid tersebut juga dibangun di area yang terluas dan terbaik. Bagi sang pengusaha ini, untuk Alloh haruslah yang terbaik dari yang terbaik, dan seluruh karyawannya mendukungnya. Dan akhirnya jadilah Masjid itu seperti sekarang, bangunan yang paling besar diantara bangunan di komplek pabrik dan bangunan yang paling bagus dari bangunan lainnya di komplek pabriknya. Seharusnya memang seperti ini, Istana Alloh (Masjid) harusnya adalah bangunan yang terbaik, tidak seperti lazimnya sekarang. Mal-mal berdiri megah, tapi dimanakah letak Istana Alloh? berada di pojokan dibasement, kecil, bahkan lebih kecil dari toilet. Astaghfirullahhaladzim…….

to be continued………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar