Selasa, 19 Februari 2013

Hukum Pareto dalam Tauhid

Yang mempelajari ekonomi manajemen pasti mengenal hukum pareto, yaitu komposisi 20% : 80%, dimana yang 20% itulah yang memberikan kontribusi 80% (untuk lebih detailnya silahkan cari di mbah google tentang hukum pareto ini). Lalu apa hubungannya dengan Tauhid ya? begini bro….hehehee (selalu ada embel-embel "hehehehe" ----> supaya santai tapi tetap serius). Ok begini. Selama ini kita sudah mengenal yang namanya faktor "X" dalam sebuah usaha atau pekerjaan yang kita lakukan. Kalau ingin usaha atau pekerjaan beres, maka rumusnya adalah 99% usaha + 1% faktor "X". Ada yang menyebut faktor "X" itu adalah keberuntungan, nasib baik, takdir, Alloh SWT.

Kalau faktor "X" itu adalah keberuntungan, tidak semua orang mempunyai keberuntungan yang sama. Kasian dong yang tidak pernah beruntung.
Kalau faktor "X" itu adalah nasib baik, sama saja dengan keberuntungan
Kalau faktor "X" itu adalah takdir, gak ada gunanya dong usaha, wong sudah ada takdirnya hasilnya begitu
Kalau faktor "X" itu adalah Tuhan, semua punya Alloh SWT.

1% ini kontribusinya tidak main-main, 99%. Kenapa kok hanya angka "1" dalam prosentase tersebut? karena Alloh itu 1, tidak ada lagi yang lain selain Dia….ahaddun ahad…Dia yg Maha Esa. Jadi mana yang didahulukan? 99% dulu atau 1% dulu? rumus sukses itu = 99%(usaha) + 1%(Alloh) atau 1%(Alloh) + 99%(Usaha)? kalau sudah bisa menjawab pertanyaan ini, maka pola pikir yang selama ini kita pakai…..heheheheh…kebalik-belik semua….:)  Selama ini kita pakainya adalah ikhtiar dulu maksimal baru setelah itu do'a kepada Alloh. Nah jawaban tadi yang mana pilihannya? yang 1%(Alloh) + 99%(Usaha) kan….berarti kebalik ya kita selama ini….hehehe :) inilah hubungannya dengan Tauhid. Setiap akan melakukan sesuatu, dahulukan Alloh, laporan ke Alloh dulu, tanya ke Alloh dulu caranya bagaimana? minta izin ke Alloh dulu apakah ini baik buat kita apa tidak?
Punya hajat atau keinginan? sama bro, laporan ke Alloh, memantaskan diri dulu ke Alloh. Alloh dulu dah pokoknya dalam segala urusan.
Secara logika pun lebih masuk akal bro. Kan lebih mudah mencari "1" dulu dari pada mencari yang "99" (yang ada malah capek bro nyari segitu banyaknya, 99 lagi. Belum nyampe 99 udah teler duluan kali….ngerti kan maksud ane?). 

Terus gimana caranya biar yang "1%(Alloh)" ini mau berpihak kepada kita? istiqomahin aja bro ibadahnya…..geber tuh sholat dhuha, sholat tahajud, puasa sunnah, sholat fardhu tepat waktu berjamaan di masjid, sholat qobliyah badiyahnya juga, baca Al Qur'an, sedekah, dzikir (sholawat, tasbih, tahmid, takbir). Lakukan ini secara istiqomah bin terus menerus tanpa putus 7 hari, lanjut ke 21 hari, lanjut ke 40 hari, lanjut ke 100 hari, lanjut selama masih hidup :). Ini yang dinamakan kita memantaskan diri dihadapan Alloh SWT. Sudah pantas apa belum kita dikabulin do'a kita? sudah pantas apa belum kita ditambahin nikmatnya oleh-Nya? Segalanya akan tampak mudah dan bener-bener mudah kalau istiqomah ibadah ini sudah menjadi kebiasaan bagi kita. Rejeki datang dengan sendirinya tanpa kita mencarinya dan datangnya pun dari arah yang tidak pernah kita duga. Selalu ada saja jalan keluar dengan cepat dan mudah dikala kita menemui kesulitan. Keberkahan meliputi hidup kita (yang sedikit mencukupi, yang sedikit mengenyangkan).

Masih gak percaya bro? gak ada salahnya dicoba bro…tapi awas hati-hati ya, dijamin bisa ketagihan ntar….hehehe

Wassalammu'alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar